Selayang Sunyi (Tantangan hari ke-63 TantanganGurusiana)
Diam seribu bahasa meninggalkan sepotong hati di lorong senyap
Tanpa sepatah kata juga sajak penjelasan
Alih-alih tak pernah ada penghakiman
Dari mana batin mampu mengetahui sedang mulut terkunci rapat?
Mendorong mayat dilorong senyap sebatang kara
Berbait-bait sendiri penuh duka tak ada sua
Itu semakin membuat hati remuk serba berdarah
Berdiri mematung menyaksikan takdir begitu getir.
Akankah hadir mengetuk tapi berujung membisu?
Akankah membuat hati tambah pilu?
Pergilah sejauh mungkin tak perlu kembali,
sebab rumah bukanlah tanpa canda ataupun suara.
Enyahlah,
Bila mengiris hati yang baru saja menghidup.
Enyahlah,
Bila membuat mata menangis dalam sunyi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Diksi puisinya keren Bunda.. Salam kenal, follow balik yaaa... Saya tunggu...
Terima kasih bunda.. Siaap. Salam kenal
Subhanallah... indah sekali puisinya bun... ungkapan kekecewaan dan tak berharap lagi.... keren...moga sukses selalu
Terima kasih bunda.. Aamiin.. Sukses juga buat bunda Jamal